Chile mungkin akan kehabisan peluang jika tidak memperbaiki performa mereka di kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia zona CONMEBOL. Setelah mempertahankan gelar juara Copa America dengan mengalahkan Argentina di partai final; menjadi juara Piala Dunia 2018 di Rusia akan menjadi pencapaian hebat bagi salah satu generasi sepakbola terbaik yang pernah dimiliki Chile. Namun tantangan terpenting yang harus dihadapi Arturo Vidal dan kawan – kawan adalah lolos dari babak kualifikasi agar mendapat 1 tempat di Rusia nanti. Kini 10 tim yang mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL telah saling berhadapan 1 kali dan putaran kedua akan segera digulirkan. Partai derby Pasific antara Peru dan Chile akan kembali berulang; kini Chile akan bertindak sebagai tuan rumah setelah partai pertama berlangsung di Lima setahun lalu dan dimenangkan Chile dengan skor 4 – 3.
Chile memulai putaran pertama kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia dengan cemerlang setelah mengalahkan Brazil 2 – 0 dan diikuti dengan kemenangan 4 – 3 atas Peru. Hanya saja setelah 11 bulan menjalani kualifikasi; Chile gagal mempertahankan performa bagus mereka karena hanya mencatat 1 kemenangan, 2 hasil imbang dan 4 kali kalah pada 7 pertandingan terakhir yang dijalani. Chile kini berada di peringkat 7 yang berarti di luar peringkat tim yang akan lolos kualifikasi. Memenangkan pertandingan demi pertandingan di putaran kedua kualifikasi menjadi satu – satunya cara mempertahankan peluang untuk lolos ke Rusia dan mengalahkan Peru menjadi tugas pertama yang harus diselesaikan.
Chile akan menjalani partai tandang berat pada putaran kedua kualifikasi karena harus bermain melawan Brazil, Argentina, Kolombia dan bermain melawan Bolivia di kondisi ekstrim La Paz. Kepercayaan diri Chile tengah sangat rendah hingga koran terbitan Santiago La Tercera menyebut tim nasional Chile saat ini sebagai “debu dari tim yang mencatat sejarah” dan mengatakan peluang untuk lolos ke Rusia sebagai “utopia” atau sesuatu yang mustahil diraih. Harus diakui bahwa peluang Chile mengalahkan Brazil yang kini tampil impresif di bawah asuhan Tite terbilang kecil. Demikian pula peluang untuk mengalahkan Gonzalo Higuain di Buenos Aires juga tidak besar.
Ada beberapa hal yang berubah pada skuad Chile setelah memenangkan gelar juara Copa America dan edisi khusus peringatan 1 abad turnamen tersebut berupa Copa America Centenario. Salah satu perubahan besar yang dialami tim nasional Chile adalah mundurnya Jorge Sampaoli dari kursi manajer di awal tahun ini. Kini Sampaoli menangani klub Sevilla di La Liga Spanyol dan memulai musim dengan cukup baik. Posisi Sampaoli sebagai manajer tim nasional Chile digantikan oleh Juan Antonio Pizzi yang mencatat hasil buruk di kualifikasi Piala Dunia 2018 berupa 1 kali menang, 1 kali imbang dan 3 kekalahan semenjak menempati posisi manajer Chile. Namun Juan Antonio Pizzi merupakan manajer yang membawa Chile membawa pulang tropi Copa America Centenario lalu. Berkurangnya motivasi untuk menang mungkin menjadi masalah serius yang harus diselesaikan Pizzi sebelum memulai pertandingan.