Rotasi Cristiano Ronaldo telah menjadi subyek dari banyak kritik setelah tampil kurang baik pada laga melawan Athletic Bilbao di Santiago Bernabeu. Meski Real Madrid mampu memenangkan pertandingan dengan skor 2 – 1; namun penampilan Ronaldo terlihat menurun karena gagal memberi kontribusi maksimal dan memanfaatkan peluang – peluang yang ia peroleh. Ronaldo merupakan pemain yang mungkin pantas mendapat label “kelas dunia” dan berpeluang besar memenangkan Ballon d’Or setelah sukses membawa Portugal menjadi juara Piala Eropa 2016 dan membawa Real Madrid menjadi juara Liga Champions Eropa musim lalu.
Hanya saja awal musim ini tidak seperti musim – musim sebelumnya dimana Ronaldo hanya mampu mencetak 2 gol di liga domestik dalam 6 pertandingan. Statistik terburuk yang pernah ia catat di awal musim setelah pada musim 2010/11 ia hanya mencetak 3 gol di 6 pertandingan. Namun Ronaldo kemudian bangkit dan mencetak 8 gol dan 3 assist pada 3 laga berikutnya untuk mengakhiri musim dengan 40 gol dan 13 assist di 34 penampilan. Menurut pakar sepak bola, rotasi Cristiano Ronaldo hanya sekali gagal mencatat kurang dari 30 gol di liga domestik dalam 1 musim; yaitu pada musim pertama saat ia datang pada tahun 2009. Ronaldo mencetak 26 gol di 29 pertandingan pada musim pertamanya di La Liga. Hasil tersebut sebenarnya telah lebih baik jika dibandingkan dengan pemain – pemain bintang Real Madrid. Karim Benzema tidak pernah mencetak gol lebih dari 25 gol dan Gareth Bale tidak pernah mencetak lebih dari 20 gol di La Liga dalam 1 musim.
(Gol Danilo, penentu kemenangan Madrid atas Bayern Munchen)
Menjadi pemain dengan standar tinggi menjadi masalah tersendiri bagi seorang Ronaldo di Real Madrid; terlebih lagi saat klub rival Barcelona memiliki seorang Lionel Messi untuk dibandingkan. Cedera, taktik dan peluang yang diperoleh Ronaldo dalam sebuah pertandingan akan berperan pada jumlah pertandingan dan jumlah gol yang dicatat oleh sang pemain. Statistik luar biasa yang sepertinya menjamin Ronaldo akan mencetak lebih dari 30 gol dalam 1 musim La Liga kini telah menjadi bumerang. Saat ia diragukan mampu mencetak 30 gol dalam 1 musim; maka posisinya sebagai starter di Real Madrid mungkin akan goyah dan tekanan serta kritik akan segera berdatangan.
Kebijakan yang akan diambil Zinedine Zidane dalam konteks strategi, formasi dan pilihan pemain akan terkena dampak dari performa buruk dalam rotasi Cristiano Ronaldo. Tekanan pada sang manajer untuk tetap memainkan Ronaldo sebagai starter akan datang dari manajemen klub mengingat karakter Florentino Perez. Di sisi lain; usia Ronaldo yang kini telah mencapai 31 tahun mungkin menjadi pertimbangan lain bagi Zidane untuk lebih banyak melakukan rotasi pada sang pemain. Latihan keras yang dilakukan Ronaldo mungkin telah meningkatkan dan menjaga performa serta kondisi fisiknya selama ini; namun musim lalu ia mengalami cedera otot saat ingin memecahkan rekor bermain di 35 pertandingan La Liga secara berturut – turut. Sesuatu yang mungkin tidak ingin kembali dialami Ronaldo pada musim ini.