Meski tidak lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 di Perancis; namun Belanda memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat terkait dengan upaya memperbaiki permainan sepakbola mereka. Gagal lolos ke Perancis setelah 2 tahun lalu menjadi tim peringkat 3 di Piala Dunia 2014 merupakan sebuah kejutan. Bagaimana tidak? Belanda hanya kalah sekali selama putaran final Piala Dunia di Brazil lalu melalui adu tendangan penalti. Meski tidak menampilkan sepakbola menyerang yang atraktif dengan serangan bergelombang dari semua lini dan sisi; Belanda tampil efektif selama Piala Dunia lalu. Sesuatu yang tanpa alasan; sepertinya Louis Van Gaal telah menyadari kekurangan dari tim yang ia tangani saat itu sehingga memainkan gaya sepakbola baru. Sesuatu yang harus dipikirkan dan dilakukan pada saat ini; Belanda harus menemukan kembali gaya bermain sepakbola yang cocok bagi kondisi mereka saat ini.
Mendatangkan pelatih baru dari luar Belanda sepertinya menjadi sesuatu yang patut dipertimbangkan; seperti yang pernah dilakukan Inggris ketika gaya sepakbola tradisional Inggris tidak lagi bekerja di lapangan dengan mendatangkan Sven Goran Eriksson dan Fabio Capello. Keduanya membawa warna baru dalam permainan Inggris meski belum juga berhasil membawa Inggris memenangkan turnamen. Ernst Happel merupakan pria asing terakhir yang menjadi manajer tim nasional Belanda; ia membawa Belanda ke putaran final Piala Dunia pada tahun 1978. Belanda butuh mendesain gaya sepakbola baru dari nol; membangun pondasi baru bagi gaya bermain yang baru. Sesuatu yang mungkin butuh seorang manajer asing untuk melakukannya.
Permainan umpan – umpan pendek dari kaki ke kaki yang dimainkan Belanda telah terbaca oleh lawan dan generasi pemain bola di bawah 30 tahun terbaik yang dimiliki Belanda telah menjadi pemain sepakbola yang tanggung. Gaya bermain Belanda disebut oleh Arsene Wenger sebagai dominan namun steril; mereka menguasai bola namun tidak terlihat mengancam lawan karena minim menciptakan peluang. Sedangkan seorang Daley Blind yang dianggap pemain terbaik Belanda untuk generasi saat ini telah berkembang menjadi pemain sangat cerdas, mampu melakukan passing dengan sangat baik dan dapat bermain di beberapa posisi; namun tidak cepat ataupun kuat serta bukan pemain dengan tekel yang baik atau memiliki sundulan kepala akurat.