Juan Mata, Liga Primer – Jika perubahan taktik Jose Mourinho merupakan alasan dari perbaikan performa Manchester United dalam beberapa pertandingan terakhir; maka satu hal yang paling terlihat adalah cara sang manajer memainkan Juan Mata. Saat manajer Portugal tersebut datang ke Old Trafford pada awal musim ini; banyak pengamat sepakbola mengira Mata akan kembali dijual seperti yang sebelumnya Mourinho lakukan di Chelsea. Juan Mata pernah terpilih sebagai pemain terbaik Chelsea sebanyak 2 kali; namun fakta tersebut tidak mengubah pikiran Mourinho mengenai strategi yang ia rencanakan saat kembali ke Chelsea. Mata dianggap tidak cukup tangguh untuk memberi kontribusi dalam pertahanan sebagai pemain nomor 10. Karena alasan itulah Mata dijual ke Manchester United pada Januari 2014 lalu.
Meski terkesan aneh; mengingat tidak ada manajer yang memutuskan menjual atau enggan memainkan David Silva meski sang pemain minim berkontribusi dalam pertahanan. Hanya saja keputusan Mourinho menjual Mata dan memainkan Oscar di posisi yang sebelumnya ditempati Mata berbuah hasil. Chelsea menjadi juara Liga Primer Inggris setahun kemudian dan Oscar menjadi salah satu pemain terpenting di skuad Chelsea pada musim tersebut. Mourinho memang seorang manajer yang unik dan seringkali gagal mengakomodir pemain – pemain kreatif. Terbukti dengan keputusan menjual Juan Cuadrado, Mohamed Salah hingga seorang Kevin De Bruyne mengingat ketiga pemain tersebut kini berkembang menjadi pemain penting di klub masing – masing.
Perkembangan Juan Mata di Manchester United sepertinya menjadi alasan mengapa pemain tersebut kini menjadi instrumental bagi Jose Mourinho. Harus diakui bahwa Mata kini telah berkembang menjadi pemain yang lebih agresif dalam menyerang ataupun bertahan. Musim lalu Mata memenangkan duel dengan rata – rata 41{c6e1748a7bbe58852e063ca3c9c2a395bde7036f1b17174690eb8cd0b89ac852} di setiap pertandingan; kini angka tersebut meningkat menjadi 57{c6e1748a7bbe58852e063ca3c9c2a395bde7036f1b17174690eb8cd0b89ac852}. Keberhasilan Mata melakukan dribel juga mencapai 80{c6e1748a7bbe58852e063ca3c9c2a395bde7036f1b17174690eb8cd0b89ac852} setelah musim sebelumnya hanya 57{c6e1748a7bbe58852e063ca3c9c2a395bde7036f1b17174690eb8cd0b89ac852}. Kemunculan Marcus Rashford yang cocok dengan umpan – umpan Mata dan kerja sama yang cukup rapi dengan Anthony Martial menjadi hal lain yang membuat Jose Mourinho sulit untuk meninggalkan pemain tersebut.
Jika bukan Jose Mourinho yang berubah; mungkin Juan Mata yang kini telah berubah dan mendekati puncak performa di usia 28 tahun. Bagaimana Mourinho memainkan seorang Ander Herrera sebagai gelandang jangkar juga menjadi hal lain yang mungkin meningkatkan perfroma Mata. Kemampuan Herrera membantu distribusi bola dari depan lini pertahanan mungkin lebih memudahkan Mata memanfaatkan ruang untuk menerima dan melanjutkan aliran bola dibandingkan jika posisi tersebut diisi Morgan Schneiderlin ataupun Marouane Fellaini. Memainkan Mata sebagai playmaker di tengah dengan didampingi Henrikh Mkhitaryan, Anthony Martial atau Marcus Rashford dengan seorang Zlatan Ibrahimovic sebagai ujung tombak; Manchester United sepertinya akan memiliki lini serang yang pantas ditakuti oleh tim manapun.