Juventus Berhasil ke Final Coppa Italia

Bemain laga tandang di markas Intermilan pada semi final Coppa Italia, Juventus harus melakoni adu penalti dengan skor agregat 3-3. Sebelum leg kedua ini dimulai juventus sudah menang atas intermilan dengan keunggulan yang besar 3-0, akan tetapi yang terjadi di Guiseppe Meazza kamis (3/3/2016) dini hari WIB. Juventus gantian dikalahkan oleh inter dengan tiga gol tanpa balas, tiga gol dari intermilan ini dicetak oleh Marcelo Brozovic dengan mengemas 2 gol dan satu gol dari Ivan Perisic, yang membuat skor agregat menjadi seimbang dan harus terjadi penalti. Juventus terlihat akan mudah lolos ke final Coppa Italia setalah mengalahkan intermilan 3-0 pada leg pertama akhir Januari lalu. Artinya, Juventus hanya perlu hasil imbang pada leg kedua untuk bisa lolos ke final.

Juventus Berhasil ke Final Coppa Italia

Karena tidak ada gol tambahan pada extra time, maka kedua tim harus menjalani laga adu penalti. Dalam laga adu penalti, Juventus berhasil menang dengan skor 5-3, setelah semua eksekutor dari juventus berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Pada jumpa Pers Massimiliano Allegri sudah menduga kalau intermilan akan memberi perlawanan yang sengit.

 

“Akan lebih baik kalau memulai laga dengan skor 0-0, karena punya keunggulan 3-0 pada leg pertama membuat konsentrasi kami berkurang”, kata pelatih Juventus di Football Italia.

 

“Saya sudah mengalami hal seperti ini, sebelumnya saya melatih AC Milan dan mengalahkan Arsenal 4-0 pada leg pertama, dan kemudian kami kalah 0-3 di London. Ini adalah situasi yang sangat berbahaya,” tutur Massimiliano Allegri.

 

“Ini Adalah bagian dari proses perkembangan dari Juventus, karena ketika kami mempunyai pemain-pemain muda dan menjalani petandingan yang terlihat mudah padahal tidak, Kami belajar untuk tampil lebih baik lagi. Inter pantas mendapat pujian dan kami pantas dikritik,” jelasnya.

 

Laga Juventus melawan Intermilan pada semi final Coppa Italia, Inter mendominasi pertandingan dan menang pada penguasaan bola. Jumlah peluang inter lebih banyak dibandingkan dengan peluang juventus. Hal ini disebabkan pelatih juventus Massimiliano Allegri yang berani mencadangkan 90 persen pemain pilarnya dan lebih banyak menurunkan pemain lapis kedua.