Kepergian Van Gaal Menjadi Awal Bencana Bagi Belanda Di Kualifikasi EURO 2016

Kepergian Van Gaal Menjadi Awal Bencana Bagi Belanda Di Kualifikasi EURO 2016

Kepergian Van Gaal dari jabatan manajer tim nasional Belanda disebut – sebut Frank Rijkaard sebagai alasan buruknya penampilan Belanda selama kualifikasi Piala Eropa 2016. Kegagalan Belanda untuk lolos ke Perancis merupakan sebuah kejutan mengingat mereka tampil cukup bagus pada Piala Dunia 2014 di Brazil lalu. Belanda hanya kalah adu penalti melawan Argentina di Piala Dunia lalu dan menjadi tim yang meraih peringkat 3 di turnamen tersebut. Sayangnya Robben dan kawan – kawan harus mengakhiri kualifikasi Piala Eropa di peringkat 4 grup dan tertinggal dari Republik Ceko, Islandia dan Turki; posisi yang tidak memungkinkan Arjen Robben dan kawan – kawan untuk berangkat ke Perancis dan menjalani putaran final EURO 2016.

Belanda menjalani 10 pertandingan kualifikasi Piala Eropa dengan catatan 4 kemenangan kandang dan tandang melawan tim lemah Latvia dan Kazakhstan; satu kali hasil imbang melawan Turki dan kalah di 5 pertandingan lain. Sebuah catatan hasil mengecewakan sebagai tim nasional negara dengan pemain – pemain hebat yang merumput di klub – klub elit seluruh Eropa. Keberhasilan Belanda berangkat ke Brazil dan memperlihatkan permainan bagus selama turnamen disebut – sebut sebagai kejutan oleh Frank Rijkaard mengingat tim Belanda tidak bermain seperti harapannya. Secara khusus Rijkaard memuji kinerja Van Gaal sebagai manajer yang mampu memperbaiki keadaan dan meningkatkan performa tim nasional Belanda hingga meraih peringkat 3 di turnamen Piala Dunia 2014 lalu.

Kepergian Van Gaal juga diperparah dengan Belanda tidak memiliki kekuatan terbaik menjelang Piala Dunia 2014 di Brazil lalu setelah kehilangan Kevin Strootman karena cedera; Strootman menjadi pusat dari permainan Belanda di lini tengah sebelum ia mengalami cedera dan tidak dapat berangkat ke Brazil. Kelemahan di lini depan setelah Van Persie dan Huntelaar terus mengalami penurunan performa juga menjadi masalah lain yang harus dihadapi Van Gaal pada waktu itu. Kecerdikan Van Gaal mengelola skuad yang terbatas menjadi alasan sukses Belanda di Brazil. Rijkaard menyebut Van Gaal mampu memeras kemampuan para pemain tim nasional Belanda hingga tetes terakhir agar mampu tampil kompetitif di Brazil. Ia mengubah taktik dan tidak lagi memainkan permainan ofensif seperti yang biasa ditampilkan Belanda dengan Total Football demi memperoleh hasil terbaik; sesuatu yang belum dapat dilakukan Guus Hiddink serta Danny Blind saat ini.